Sejak di rumah ada permainan jenis video game yang baru, membuat salah satu hobiku yaitu nonton TV di waktu libur menjadi hilang, hahaha.. Bagaimana tidak? Dari mulai melek mata, sampai merem mata, anak2ku tidak lepas dari yang namanya main video game tsb. Dulu2an bangun tetep aja kalah atau cuma selang beberapa menit aja, mereka udah bangun, baru juga judul film, udah harus merelakan TV dipakai anak2, hahaha. Heran deh, kenapa kalau weekend pada rajin banget bangunnya, beda deh kalau hari2 sekolah, banguninnya harus kenceng sekenceng kencengnya. Hadeeeeh…
Saat mereka main, pasti aku akan berkata “mati gaya deh mama” karena TV sudah dikuasai anak2, sementara mau keluar? panas banget, bebenah? lagi males..hehehe.. Akhirnya, kegiatan membaca menjadi menu tetap di saat weekend. Untungnya emang seneng baca, tp gak untungnya kalau bahan bacaan abis. Yah ambil sisi positif sih jadi bisa boci boci, qiqiqi…
Sampai suatu hari aku bisa lebih dulu bangun, yeay bisa nonton nih, terlihat anak2 masih pules. Saat film sudah berlangsung hampir setengah jam,si kecil Dilan tiba2 bangun, yah aku langsung berfikir yaaaaaaah hiks hiks… Aku langsung mengalah (terpaksa, xixi), “Sini De, pakai aja TVnya”… Dilan melihat layar TV sebentar, kemudian dia berkata: “Oooh mama nonton aja, aku lagi gak kepingin main kok ma”. Aku terheran-heran, ah masa sih? Dia kan justru yang lebih antusias dibanding kakaknya dalam hal main game ini. Aku langsung membujuk, “Gapapa De, sini, mama udahan kok nontonnya”, dia langsung jawab: “Mama, walaupun mama gak nonton, tetep aku gak pake kok ma tipinya, jd mama pake aja, aku lagi gak pingin, aku mau main yang lain”, sekali lagi dia menegaskan. Okelah kalau begitu nak. Terima kasih sayang. Akhirnya aku tuntaskan filmnya. Memang seru sih, hehe..
Setelah filmnya berakhir, aku bilang lagi ke Dilan: “De, filmnya udahan nih, mau pake TVnya?”. Dilan menatap layar TV lagi, sambil berkata: “Oke, sekarang aku mauuu!!” Okedeh nak. Tapi penasaran ah, kenapa kok bisa ada hal lain yg mengalahkan game itu? Kutanya lagi si Dilan: “Tumben kamu nak, gak mau main game, emang main apa sih tadi?”. Dilan menjawab dengan santai: “Aku juga bingung mau main apa, cuma aku kasian mama lagi nonton, jadi aku tunggu aja sampai filmnya abis”. Dweeeeennnnggg!!!!! Ya Allah, aku langsung tidak bisa berkata-kata lagi, sungguh tidak kuduga akan mendapat jawaban seperti itu. Ternyata anak sekecil Dilan, anak umur 6 tahun, anak kelas 1 SD, bisa membuat aku, yang jelas2 sudah tua dan (seharusnya) bijaksana, kalah oleh hatinya yang mulia. Berarti dia tadi itu ngalah, dia bisa melepas egonya, yang pada dasarnya anak2 sukanya bermain. Maap ya nak, mama selama ini gak sadar telah berlaku egois dan sering berkata: “mati gaya” walaupun itu cuma bercanda, namun tetap saja aku egois, minta jatah nonton TV juga itu namanya.
Terima kasih anakku, engkau bukan hanya permata hatiku, penyejuk jiwaku, tapi juga sebagai guru kecilku.
Dan mulai saat itu, tidak lagi kubilang “mati gaya euy” pada buah2 hatiku kala mereka sedang bermain. Saat mereka menawarkan: “Mama mau nonton TV?” Aku jawab dengan: “Nggak nak, mama lagi gak kepingin” ;p
****
Dilan, kelak suatu saat kamu baca “Note” ini nak, kamu akan tau betapa berartinya hal ini buat mama. Terima kasih anakku, terima kasih guruku….